Sudah menjadi kewajiban bagi segenap umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa. Namun tentunya ada pengecualian bagi mereka yang secara kondisi fisik tidak memungkinkan untuk berpuasa. Salah satunya penderita diabetes.
"Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tak terkendali sangat tidak disarankan untuk berpuasa," ujar Dokter Benny Kurniawan, Marketing Manager Accu Check dari Diagnostics Division Diabetes Care, PT Roche Indonesia, saat acara "4 Sehat 5 Teratur di Bulan Puasa bagi Diabetesi", Rabu (16/7/2014).
Dengan kondisi gula darah atau glukosa yang tidak terkendali ditambah jam makan yang berubah saat berpuasa, penderita diabetes sangat berisiko mengalami berbagai komplikasi berat, mulai dari hipoglikemia (menurunnya kadar gula darah), ketoasidosis (keracunan keton), dan stroke.
Ketoasidosis terjadi karena pembakaran lemak oleh tubuh sebagai sumber energi. Pada pendertia diabetes dangan kadar glukosa di atas 250 mg/dL, sumber energi diperoleh dari pembakaran lemak karena cadangan glukosa di hati tidak mencukupi lagi. Lemas, kram otot, pusing dan kesadaran menurun adalah beberapa gejala ketoasidosis.
Berikut ciri-ciri pengidap diabetes yang sebaiknya tidak berpuasa:
- Penderita diabetes tipe 1 dan 2 yang gula darahnya tidak terkendali
- menggunakan suntikan insulin lebih dari 2 kali per hari
- pernah mengalami koma ketoasidosis
- sedang hamil
- usia lanjut yang diperkirakan sulit memahami komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul
- pernah mengalami lebih dari dua kali episode hipoglikemia dan hiperglikemia selama Ramadan
- menggunakan suntikan insulin lebih dari 2 kali per hari
- pernah mengalami koma ketoasidosis
- sedang hamil
- usia lanjut yang diperkirakan sulit memahami komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul
- pernah mengalami lebih dari dua kali episode hipoglikemia dan hiperglikemia selama Ramadan