Tuesday, 29 July 2014


Antrian sedekah dalam acara open house hari kedua di kediaman wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) di Makassar menelan korban jiwa, Selasa (29/07/2014). Seorang bocah, Hadika (11) warga Rappokalling, Tallo, Makassar tewas akibat berdesakan.
Peristiwa nahas itu berawal saat Hadika datang bersama ibunya, Nahu (38). Mereka datang bersama rombongan untuk masuk ke kediaman JK. Saat mengantre itulah, korban terjatuh dan terinjak-injak ribuan warga. Para warga ingin mendapat sedekah berupa satu dus kue dan uang tunai Rp 50 ribu.
Nahu mengatakan ia tadinya mau berangkat seorang diri saja dari rumah. “Tadinya dia minta saya tinggal di rumah, biar dia yang pergi ambil amplopnya Pak JK. Tapi saya takut karena dia masih kecil, jadi saya temani,” kata ibu tiga anak ini seraya meneteskan airmata.
Hadika sempat dibawa ke mobil ambulans yang telah disiapkan di sekitar kediaman JK. Selanjutnya, sebagaimana dikutip Tempo, Hadika dilarikan ke RS Stellamaris untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Sayangnya, setibanya di rumah sakit nyawa siswa kelas 6 SD ini tak bisa diselamatkan.
Jenazah Hadika (11) korban antrian sedekah di kediaman JK. (Tempo)
Jenazah Hadika (11) korban antrian sedekah di kediaman JK. (Tempo)
Dari informasi yang berredar, keluarga korban antre sedekah tersebut mendapat santunan. Adik kandung Jusuf Kalla-lah yang memberikan uang santunan kepada orang tua korban tewas di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar, Selasa (29/07/2014).
Fatimah Kalla didampingi putra Jusuf Kalla, Solihin Kalla, bersama Wali Kota Makassar Ramdanny Pomanto langsung mendatangi ruang jenazah Rumah Sakit Stella Maris untuk melayat bocah korban tewas yang merupakan warga Jalan Dg Tantu, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, tersebut.
Keluarga JK melayat dan memberi santunan. (Tempo)
Keluarga JK melayat dan memberi santunan. (Tempo)
Fatimah Kalla menyerahkan dana santunan yang terbungkus amplop cokelat kepada orang tua korban tewas, Muh. Talib dan Halwiyah, di depan jenazah yang akan diberangkatkan dengan mobil ambulans. Tidak disebutkan berapa jumlah uang santunan tersebut.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto berjanji akan menanggung biaya pengantaran jenazah dan pemakamannya, serta biaya perawatan enam korban lainnya di RS Stella Maris. “Kami mewakili keluarga JK dan Pemerintah Kota Makassar turut berduka atas peristiwa ini. Kami tidak menyangka karena massa memang banyak dan susah diatur,” ujar Danny Pomanto.
Sementara Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Ferry Abraham menuturkan estimasi warga yang datang berjumlah di atas 5.000 dan dikawal sekitar 200 polisi. “Kondisi massa yang membeludak menyebabkan oksigen berkurang dan saling berdesak-desakan hingga akhirnya jatuh korban,” ujar Ferry.

banner4

Boschanger

Kategori

Artikel Populer

Artikel Terbaru