Kepolisian Republik Indonesia akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait dengan beredarnya ajakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) oleh warga Indonesia dalam situs YouTube. Soalnya, Kominfo yang punya wewenang menutup situs.
“Kalau berkaitan dengan IT, polisi akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi, terutama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Ronny Frangky Sompie saat dihubungi Tempo, Kamis, 31 Juli 2014.
Kepolisian, kata dia, telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi sejak munculnya isu dan pemberitaan di media sosial perihal ISIS. Ini dilakukan sebagai langkah untuk memberikan pengamanan dan perlindungan kepada masyarakat. “Salah satu tugas kami melakukan pencegahan,” ujarnya.
Sebuah video berisi ajakan dari sekelompok orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS beredar melalui situs YouTube. Dalam video berdurasi delapan menit berjudul “Join the Ranks” itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS dengan menjadi khilafah dunia.
“Kami ikhwan-ikhwan kalian, saudara-saudara kalian dari Indonesia yang bergabung dan berada di Daulah Islamiyah menyampaikan salam,” kata Abu Muhammad al-Indonesi.
Video ajakan jihad itu merupakan video terbaru dan diunggah oleh Jihadology pada 22 Juli 2014. Bulan lalu, ISIS juga merilis video yang berisi ajakan dari warga Australia, Jerman, dan Kanada.
Sebelum video ini beredar, Abu Bakar Baasyir telah menyatakan dukungannya kepada ISIS pekan lalu. Kelompok garis keras Sunni itu mendeklarasikan ISIS awal Juli 2014 setelah merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah dengan pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.