Sejumlah tim diterjunkan ke kawasan di dekat Desa Grabovo, Donetsk, Ukraina yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17. Mereka mencoba mengevakuasi sejumlah jasad dari 298 penumpang yang berada di dalam Boeing 777 yang celaka pada Kamis 17 Juli tersebut.
Namun menurut pemerintah Ukraina, sebelum tim berwenang tiba untuk mengevakuasi, sejumlah anggota pemberontak pro-Rusia membawa kabur 38 jasad penumpang MH17 di situs jatuhnya pesawat.
"Para teroris tersebut membawa 38 orang ke kamar mayat di Donetsk. Mereka kini tengah mencari truk untuk mengangkut puing-puing pesawat ke Rusia," demikian pernyataan pemerintah Ukraina, seperti dilansir Guardian, Sabtu 19 Juli 2014.
Saat dikonfirmasi, seorang pemberontak yang menyebut dirinya sebagai "Grumpy" atau sang pemarah, tak membantah bahwa puluhan jasad telah dibawa ke Donetsk.
"Mungkin iya, mungkin tidak. Tapi bukan saya yang melakukannya," ujar anggota kelompok separatis yang tak disebutkan namanya itu.
Selain membawa pergi jasad, para pemberontak juga dikabarkan menembak sejumlah rudal ke udara untuk menghadang para jurnalis yang mendatangi lokasi kejadian.
Para pemberontak juga melancarkan tembakan ke arah rombongan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang hendak menginvestigasi jatuhnya pesawat milik maskapai negeri jiran.
Aksi tersebut disebut-sebut sebagai cara untuk menghilangkan barang bukti dan menghalangi proses penyelidikan demi mengungkap pihak mana yang menembak MH17.
Namun, perkembagan terbaru, militer Ukraina dan pasukan pemberontak pro-Rusia meneken kesepakatan zona aman di sekitar situs jatuhnya MH17. Langkah ini dilakukan demi memberikan jalan bagi investigator dan jurnalis ke lokasi yang terletak antara kawasan Krasni Luch, Luhansk dan Shakhtarsk, Donetsk.